Bandwidth vs Throughput, Apa Bedanya?
Kebutuhan sekaligus ketergantungan manusia terhadap internet sudah tidak bisa dipisahkan. Berbagai kegiatan pun selalu berkutat dengan internet. Seiring dengan banyaknya pengguna internet, muncul sebuah istilah yang bernama bandwidth.
Kata bandwidth mungkin sudah tidak lagi asing didengar masyarakat luas. Namun, tidak demikian dengan istilah throughput yang masih asing karena memang jarang diperkenalkan, khususnya bagi orang di luar dunia IT.
Secara umum, istilah bandwidth erat kaitannya dengan kecepatan internet. Sementara secara teoritis, bandwidth merupakan potensi untuk mengirimkan data selama periode tertentu. Sedangkan, throughput merupakan istilah lain yang terkait dengan kecepatan internet yang berkaitan dengan komunikasi antara dua entitas.
Baik bandwidth maupun throughput merupakan metrik laju yang digunakan untuk mengukur kinerja jaringan. Bila throughput memberi tahu pengguna berapa banyak data yang ditransfer dari sumber pada waktu tertentu (real-time), bandwidth memberi tahu pengguna berapa banyak data yang secara teoritis dapat ditransfer dari sumber pada waktu tertentu.
Lalu, bagaimana kedua istilah ini terkait dan apa perbedaan antara keduanya?
Apa itu bandwidth?
Bandwidth merupakan kecepatan atau suatu ukuran dari banyaknya jumlah informasi yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya. Istilah bandwidth diterapkan untuk mengukur, baik aliran data analog maupun aliran data digital.
Lebih lanjut, bandwidth adalah kemampuan maksimum dari pipa digital untuk mengalirkan data dalam kurun waktu 1 detik.
Satuan jumlah yang digunakan adalah bit per second (bps) yang mana menunjukkan jumlah yang dapat mengalir per detik melalui saluran. Sementara, bit (binary digit) hanya terdiri dari dua angka, yaitu angka 0 dan 1. Kecepatan yang dimaksud dalam istilah bandwidth adalah jarak yang ditempuh dari satuan waktu.
Contohnya, server yang terhubung melalui kabel telepon menghubungkan dengan modem ke internet service provider (ISP) dengan bandwidth 80 Kbps. Hal ini berarti semakin lebar bandwidth yang ada, maka semakin besar data yang dapat dilewatkan.
Bandwidth analog
Bandwidth analog adalah jenis bandwidth yang digunakan untuk menyatakan adanya perbedaan frekuensi rendah dan tinggi yang diukur dalam rentang waktu dengan satuan Hertz atau Hz. Melalui bandwidth analog, pengguna dapat memperoleh informasi mengenai berapa banyak informasi yang dikirimkan dalam kurun waktu tertentu.
Bandwidth digital
Bandwidth digital adalah jenis bandwidth yang digunakan untuk mengetahui jumlah data yang bisa dikirimkan, baik saat menggunakan kabel atau nirkabel atau wireless. Bandwidth jenis ini sering digunakan oleh para ISP.
Apa itu throughput?
Throughput merupakan istilah sebenarnya dari bandwidth yang diukur dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran tertentu.
Bila bandwidth adalah jumlah bit yang dapat dikirimkan dalam satu detik, throughput lebih menggambarkan tentang bandwidth aktual hingga jaringan internet tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran tertentu.
Di mana letak perbedaan bandwidth dan throughput?
(Ilustrasi)
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa pipa berwarna hijau merupakan bandwidth dan gambar garis merah yang mengalami kenaikan dan penurunan adalah throughput. Dengan demikian, bandwidth berupa jumlah atau besar data yang dilewatkan oleh media tertentu dan throughput berupa kemampuan besar data yang bisa lewat pada kondisi yang aktual atau sebenarnya.
Pembanding throughput dan bandwidth dapat diitung dengan formula:
Waktu_download_terbaik = ukuran_file/bandwidth
Waktu_download_typical = ukuran_file/throughput
Pada dasarnya cara kerja bandwidth dan throughput tidak jauh berbeda. Bagaimana cara kerjanya?
Cara kerja bandwidth
Satuan bandwidth diukur dengan satuan bps. Semakin besar bandwidth yang dimiliki oleh jaringan, semakin besar juga data yang dapat ditampung. Namun sebaliknya, semakin kecil bandwidth yang dimiliki, semakin kecil juga data yang bisa ditampung sehingga koneksi atau proses pengiriman data menjadi lebih lambat.
Memang bandwidth digunakan untuk mengetahui transaksi data yang dilakukan, namun tidak berarti bandwidth menjadi satu-satunya alat yang bisa berpengaruh pada kinerja jaringan. Sebab, masih banyak faktor yang bisa mempengaruhi transmisi data, seperti jiter, latency, paket boss, dan lain-lain.
Cara kerja throughput
Jika bandwidth merupakan batas maksimal data yang bisa ditampung, maka throughput adalah data yang asli atau sebenarnya yang ada di dalam transmisi tersebut.
Sebagai contoh, ketika menggunakan internet dengan bandwidth sebesar 5 Mbps, namun ingin mengunduh file dengan kecepatan sebesar 4,2 Mbps. Inilah yang termasuk ke dalam throughput. Maksudnya, throughput merupakan kecepatan asli dari transmisi yang dikirimkan. Throughput akan selalu lebih kecil dibandingkan dengan bandwidth.
Contoh lain yang juga bisa adalah ketika sedang terhubung ke internet dengan besaran bandwidth-nya sebesar 4 Mbps. Ketika ingin mendownload file yang memiliki kapasitas 12 MB, ternyata file tersebut telah ter-download dalam waktu 12 detik. Lalu berapa throughput-nya? Jawabannya adalah 12/6 yang hasilnya 2 Mbps.
Untuk itu, bila Anda hendak berlangganan cloud server, pastikan telah tersedia paket cloud server dengan bandwidth yang cukup besar, misalnya 10 Gbps. Melansir dari Server Mania dan forum Web Hosting Talk, penyedia layanan cloud server rata-rata memberikan bandwidth hanya sebesar 1 Gbps. Besaran bandwidth ini pun sudah cukup cepat. Sehingga bila ada penyedia layanan cloud server yang mampu memberikan bandwidth dengan besaran 10 Gbps, maka proses unggah dan unduh data akan sangat cepat.
Di mana bisa mendapatkan layanan cloud server dengan bandwidth 10 Gbps?
Pada layanan NEO Virtual Compute dari Biznet Gio, pengguna sudah diberikan kapasitas bandwidth hingga 10 Gbps secara gratis yang dapat dinikmati oleh pelanggan sehingga memungkinkan sejumlah besar data untuk ditransfer, diunduh, maupun diunggah dapat dilakukan dalam waktu singkat, menghemat waktu, dan membuat operasi pemrosesan data lebih efisien.
NEO Virtual Compute bisa Anda dapatkan mulai dari Rp170.000/bulan dengan SSD Storage 60 GB, serta dedicated RAM dan CPU. Kunjungi Portal Biznet Gio atau hubungi support@biznetgio.com .