news image
news March 1, 2024

Infrastructure as Code: Pengertian dan Cara Menerapkannya dengan Terraform

 

Perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih juga mempengaruhi perkembangan perangkat lunak (software). Bagi developer tentunya, perkembangan perangkat lunak seperti Infrastructure as Code (IAC) sangat membantu untuk menyediakan dan mengelola aplikasi.

 

Di era digital, sekarang file atau komponen IT dapat diubah menjadi "as code" dengan bahasa coding yang lebih mudah dipahami dan didukung dengan berbagai jenis platform. Perkembangan yang memudahkan ini sangat bermanfaat bagi developer maupun Tim IT untuk mengelola dan melakukan kustomisasi dengan tujuan meningkatkan efisiensi dalam skala yang besar.

 

Nah, supaya memahami lebih dalam mengenai apa itu Infrastructure as Code dan bagaimana cara menggunakannya, yuk simak selengkapnya dalam artikel ini!

 

Apa itu Infrastructure as Code?

Jadi, apa itu Infrastructure as Code? Infrastructure as Code atau yang biasanya disingkat dengan IaC adalah kemampuan untuk memproses secara otomatis infrastruktur IT dengan cara memodifikasinya sebagai perangkat lunak (software).

 

Cara kerja IaC adalah dengan code deskriptif yang mendeploy cara DevOps untuk melakukan source code.

 

Pada intinya, cara kerja Infrastructure as Code melibatkan tiga langkah diantaranya:

 

  1. Pengembang akan men-define dan mencatat spesifikasi infrastruktur dengan menggunakan bahasa domain-specific.  
  2. File yang dibuat akan dikirimkan kepada management API, master server atau code repository.  
  3. Kemudian platform akan menerima tindakan penting untuk diambil dan dikonfigurasikan dengan sumber daya computing.

 

Lebih lanjut, lingkungan Infrastructure as Code juga akan bekerja secara optimal dengan menggunakan dua jenis struktur yaitu, Declarative dan Imperative.

 

Tugas dari struktur Declarative adalah untuk mendefinisikan (define) library mana yang dapat diinstal dan sistem mana yang akan digunakan, sementara struktur imperative bertugas untuk mendefinisikan (Define) cara lingkungan dan uga konfigurasinya.

 

Fungsi Infrastructure as Code

Setelah mengetahui apa itu Infrastructure as Code, dan juga cara kerjanya, IAC juga memiliki sejumlah fungsi untuk lingkungan computing.

 

Penggunaan IAC paling umum berfungsi untuk pengembangan perangkat lunak, membangun, menguji dan juga menyebarkan aplikasi. Selain itu, berikut beberapa fungsi dari Infrastructure as Code: 

 

  1. Automatisasi Infrastruktur

    Salah satu fungsi utama dari Infrastructure as Code adalah mengotomatiskan proses-proses yang terlibat dalam pengelolaan infrastruktur IT. Dengan menerapkan konsep ini, infrastruktur dapat didefinisikan dan dikelola menggunakan kode yang dapat dieksekusi secara otomatis. Hal ini mengurangi ketergantungan pada konfigurasi manual yang rentan terhadap kesalahan dan meningkatkan konsistensi infrastruktur di seluruh lingkungan.
     

  2. Duplikasi Lingkungan Komputasi

    Fungsi Infrastructure as Code (IAC) adalah mudah untuk menduplikasi lingkungan komputasi. Lingkungan ini dapat IaC memungkinkan untuk mereplikasi lingkungan infrastruktur dengan cepat dan konsisten.

    Dengan menggunakan skrip atau definisi kode, tim pengembangan dapat membuat lingkungan pengujian, pengembangan, atau produksi dengan cepat dan menjamin bahwa setiap lingkungan tersebut akan sama persis, mengurangi potensi masalah yang timbul karena ketidaksesuaian konfigurasi.
     

  3. Mengelola Skalabilitas yang Lebih Mudah

    Penerapan Infrastructure as Code memudahkan organisasi dalam mengelola skalabilitas infrastruktur. Dengan menggunakan template yang telah didefinisikan dengan baik, infrastruktur dapat diperluas atau dikurangi sesuai kebutuhan dengan cepat dan efisien. Proses ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memastikan bahwa infrastruktur dapat menangani lonjakan beban dengan lancar tanpa mengorbankan kinerja.
     

  4. Mengelola Konfigurasi yang Efisien

    IaC memungkinkan pengelolaan konfigurasi infrastruktur dengan cara yang lebih efisien. Melalui pendekatan deklaratif, administrator dapat mendefinisikan keadaan yang diinginkan dari infrastruktur tanpa harus khawatir tentang langkah-langkah spesifik yang diperlukan untuk mencapainya. Hal ini memungkinkan untuk dengan mudah memantau dan memperbarui konfigurasi sesuai kebutuhan tanpa perlu intervensi manual yang intensif.
     

  5. Pelacakan dan Manajemen Versi yang Efektif

    Dengan IaC, semua perubahan pada infrastruktur dapat dipantau dan dikelola dengan efektif melalui sistem kontrol versi. Ini memungkinkan untuk melakukan rollback dengan mudah jika terjadi kesalahan atau masalah yang tidak diinginkan. Dengan mempertahankan sejarah perubahan, tim juga dapat menganalisis dampak dari setiap perubahan terhadap infrastruktur secara menyeluruh. 

 

Apa itu Terraform?

Setelah mengetahui, fungsi dari IaC, kamu perlu mengetahui juga salah satu contoh pengaplikasian IaC yaitu, Terraform. Terraform adalah salah satu contoh implementasi dari konsep Infrastructure as Code (IaC). Jadi, Terraform dan Infrastructure as Code (IaC) memiliki hubungan yang erat, di mana Terraform merupakan alat atau teknologi yang digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip IaC.

 

Lebih lanjut, dengan Terraform, infrastruktur dapat didefinisikan dalam format kode menggunakan konfigurasi berbasis HCL (HashiCorp Configuration Language) atau JSON (JavaScript Object Notation). Kemudian Terraform digunakan untuk merencanakan, menerapkan, dan mengelola infrastruktur berdasarkan definisi kode ini. 

 

Kelebihan Terraform

Sebagai salah satu pengimplementasiin IaC, Terraform juga memiliki beberapa kelebihan yang wajib kamu ketahui. Terraform menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang yang ingin mengelola infrastruktur IT secara efektif dan efisien. Jadi, apa saja kelebihannya? Yuk, simak di bawah ini!

 

  1. Menggunakan Pendekatan Infrastructure as Code (IaC)

    Salah satu keunggulan utama dari Terraform adalah pendekatannya yang mengadopsi konsep Infrastruktur sebagai Kode (IaC). Dengan menggunakan Terraform, infrastruktur dapat didefinisikan dan dikelola secara deklaratif melalui kode yang dapat dieksekusi. Ini tidak hanya memungkinkan untuk otomatisasi proses pengelolaan infrastruktur, tetapi juga meningkatkan konsistensi, skalabilitas, dan visibilitas infrastruktur di seluruh organisasi.
     

  2. Multi-Cloud dan Multi-Provider

    Terraform menawarkan dukungan yang luas untuk berbagai provider  cloud, seperti Biznet Gio, Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan lain sebagainya. Dengan begitu, pengembang maupun organisasi dapat mengelola infrastruktur mereka secara konsisten di lintas platform cloud tanpa harus bergantung pada alat manajemen yang berbeda untuk setiap penyedia layanan.
     

  3. Bersifat Deklaratif dan Modular

    Terraform menggunakan format konfigurasi yang bersifat deklaratif dan modular. Apa artinya? Format konfigurasi tersebut lah yang memudahkan untuk mendefinisikan dan mengelola infrastruktur dengan cara yang terstruktur dan mudah dimengerti. Dengan menggunakan kode yang modular, organisasi dapat membagi konfigurasi infrastruktur menjadi unit-unit yang lebih kecil, memungkinkan untuk pengelolaan yang lebih fleksibel dan efisien.
     

  4. Rencana dan Penerapan Tanpa Risiko

    Terraform menyediakan fitur rencana (plan) yang memungkinkan pengguna untuk melihat perubahan yang akan diterapkan pada infrastruktur sebelum dilakukan. Hal ini memungkinkan untuk mengevaluasi dampak dari perubahan tersebut dan mengidentifikasi potensi masalah tanpa harus menerapkannya secara langsung. Dengan demikian, Terraform membantu mengurangi risiko dan meningkatkan keamanan dalam pengelolaan infrastruktur.
     

  5. Memiliki Ekosistem yang Luas

    Terraform memiliki komunitas yang luas dan ekosistem yang kaya dengan berbagai modul dan plugin yang dapat digunakan untuk memperluas fungsionalitasnya. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk mengambil keuntungan dari berbagai solusi yang telah dibuat oleh komunitas untuk memenuhi kebutuhan mereka, serta berkolaborasi dengan komunitas dalam memecahkan tantangan yang kompleks dalam manajemen infrastruktur. 

 

Nah, itu lah ulasan mengenai Infrastructure as Code mulai dari pengertian dan cara menggunakannya. Selain itu, pada artikel ini juga membahas mengenai Terraform sebagai salah satu contoh pengimplementasian Infrastructure as Code. Supaya aplikasi atau websitemu optimal dan memiliki skalabilitas, lengkapi juga dengan penerapan infrastructure as Code, yang didukung dengan cloud server yang memiliki ketersediaan tinggi. Salah satu layanan cloud server yang bisa kamu andalkan adalah NEO Virtual Compute.

 

Baca juga: Mengenal Konsep CI/CD dalam Mempercepat Pengembangan Aplikasi

 

Dengan NEO Virtual Compute kamu bisa mendapatkan bandwidth gratis hingga 10 Gbps, selain itu kamu juga bisa menikmati benefit lainnya seperti: 

 

  1. Jaringan aman dan stabil melalui security group yang bisa dikelola sesuai kebutuhan.  
  2. Menggunakan infrastruktur jaringan VPC yang lebih andal dan redundan. 
  3. Memiliki multi data center gratis dan siap mendukung aplikasi maupun sistem dengan ketersediaan tinggi.  
  4. Pembayaran yang fleksibel dan transparan dari skema pembayaran mulai dari per jam, bulanan,  dan transparan.  

 

Bagi kamu yang tertarik menerapkan IaC menggunakan layanan NEO Virtual Compute, kamu bisa berkonsultasi langsung bersama Cloud Expert Biznet Gio yang akan memberikan solusi lengkap untuk semua kebutuhan cloud-mu. Tim expert kami siap memberikan konsultasi mulai dari perencanaan, implementasi, dan operasional infrastruktur berbasis cloud. 

 

Dapatkan NEO Virtual Compute sekarang juga dengan harga mulai dari Rp170.000/bulan. Dapatkan sekarang melalui Portal Biznet Gio. Untuk informasi lebih lengkap mengenai layanan kami, hubungi support@biznetgio.com