news image
news 7 Oktober 2024

Apa itu Docker? Pengertian, Fungsi, dan Kelebihan 

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak (software) yang terus berkembang, kebutuhan akan teknologi ini digunakan untuk mendukung proses pengembangan, pengujian, dan penerapan aplikasi. Salah satu teknologi yang berpotensi dan banyak digunakan adalah Docker, sebuah platform yang merevolusi cara aplikasi dikemas dan didistribusikan.

 

Docker telah menjadi salah satu alat yang paling populer di kalangan pengembang dan tim operasi (DevOps) karena kemampuannya dalam menyediakan lingkungan yang konsisten dan efisien untuk menjalankan aplikasi.

 

Docker memungkinkan pengembang untuk mengemas aplikasi dan semua dependensinya ke dalam sebuah wadah yang dikenal sebagai container. Dengan menggunakan container, aplikasi dapat dijalankan di mana saja, terlepas dari lingkungan di mana ia dikembangkan.  

 

Hal ini berarti bahwa pengembang tidak perlu khawatir tentang perbedaan konfigurasi antara lingkungan pengembangan, pengujian, dan produksi. Oleh karena itu, kita akan membahas apa itu Docker, fungsi utamanya, kelebihan yang ditawarkannya, serta bagaimana Docker mendukung praktik DevOps. 

Apa Itu Docker? 

Docker adalah platform perangkat lunak open source yang dirancang untuk memudahkan pengembang dalam membuat, mengemas, dan mendistribusikan aplikasi dalam lingkungan yang terisolasi yang disebut container.  

 

Container ini mengemas semua yang dibutuhkan aplikasi untuk berjalan, termasuk kode aplikasi, dependensi, runtime, dan konfigurasi sistem. Dengan Docker, pengembang dapat memastikan bahwa aplikasi mereka berjalan dengan cara yang sama, baik di mesin pengembang, di server uji, maupun di lingkungan produksi.

 

Docker memanfaatkan teknologi virtualisasi berbasis container, di mana setiap container berjalan secara terisolasi namun tetap berbagi kernel dengan sistem operasi host.  

 

Berbeda dengan mesin virtual (VM) yang memerlukan hypervisor dan sistem operasi tamu yang lengkap. Karena container lebih ringan dibandingkan dengan VM, Docker memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan penyebaran aplikasi yang lebih cepat. 

Fungsi Docker

Docker memiliki beberapa fungsi utama yang membuatnya sangat berguna dalam pengembangan dan operasi aplikasi:

Pembuatan dan Pengemasan Aplikasi

Fungsi docker yang pertama, digunakan untuk mengemas aplikasi beserta semua dependensinya ke dalam satu container. Kegunaan docker ini untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan konsisten di berbagai lingkungan, mengurangi masalah yang disebabkan oleh perbedaan konfigurasi antara lingkungan pengembangan, pengujian, dan produksi.

Distribusi dan Penyebaran Aplikasi

Dengan Docker, aplikasi dapat dengan mudah didistribusikan dan di-deploy ke berbagai lingkungan. Container Docker dapat dijalankan di mesin fisik, mesin virtual, di cloud, atau bahkan di perangkat lokal pengembang. Ini memudahkan tim DevOps dalam mengelola penyebaran aplikasi di berbagai lingkungan.

Isolasi Lingkungan

Docker menyediakan lingkungan atau tempat untuk setiap aplikasi yang berjalan dalam container. Hal ini memungkinkan satu aplikasi tidak akan mengganggu aplikasi lain yang berjalan di mesin yang sama, bahkan jika aplikasi tersebut menggunakan versi dependensi yang berbeda.

Skalabilitas

Lebih lanjut, fungsi Docker memungkinkan aplikasi untuk diskalakan dengan mudah dengan menambah atau mengurangi jumlah kontainer yang menjalankan aplikasi. Hal ini sangat berguna dalam lingkungan cloud, di mana aplikasi perlu diskalakan dengan cepat untuk menangani lonjakan beban kerja. 

Kelebihan Docker

Docker menawarkan sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang populer di kalangan pengembang dan tim DevOps:

Portabilitas

Container Docker dapat dijalankan di mana saja, tanpa memerlukan modifikasi. Ini berarti aplikasi yang berjalan di container dapat dipindahkan dari satu server ke server lain, dari cloud ke on-premise, atau dari lingkungan pengembangan ke produksi tanpa masalah.

Efisiensi Sumber Daya

Docker juga memiliki kelebihan sebagai container dengan host, docker lebih ringan dibandingkan dengan VM yang memerlukan seluruh sistem operasi. Hal ini berarti bahwa lebih banyak container dapat dijalankan pada satu host, mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Kecepatan Penyebaran

Container Docker dapat dibuat dan dijalankan dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dibandingkan dengan VM yang memerlukan waktu booting sistem operasi. Kelebihan ini memungkinkan pengembang dan tim DevOps untuk dengan cepat mengembangkan, menguji, dan menyebarkan aplikasi.

Kemudahan Penggunaan

Selain itu, Docker menyediakan command line interface (CLI) dan API yang sederhana, memungkinkan pengembang dan tim operasi untuk dengan mudah membuat, menjalankan, dan mengelola container. Bahkan, Docker Hub menyediakan ribuan image/container siap pakai yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat container baru.

Pengelolaan Aplikasi yang Lebih Baik

Dengan Docker, pengembang dapat memisahkan aplikasi ke dalam beberapa container, masing-masing menjalankan bagian tertentu dari aplikasi. Misalnya, satu container untuk database, satu untuk aplikasi web, dan satu untuk cache. Dengan begitu, akan memudahkan dalam mengelola dan mengupdate setiap komponen aplikasi secara independen. 

Bagaimana Docker Mendukung DevOps

Docker memainkan peran penting dalam mendukung praktik DevOps, sebuah pendekatan yang menggabungkan pengembangan (development) dan operasi (operations) untuk meningkatkan efisiensi dalam pengiriman aplikasi. Berikut adalah beberapa cara Docker mendukung DevOps:

Peningkatan Kolaborasi

Docker menawarkan lingkungan yang konsisten di seluruh tim pengembangan dan operasi. Kemampuannya juga dapat mengurangi friksi antara tim-tim ini karena aplikasi yang dikemas dalam container dapat berjalan dengan cara yang sama di semua lingkungan, dari pengembangan hingga produksi.

Peningkatan Kecepatan Distribusi

Dengan Docker, tim DevOps dapat membuat, menguji, dan menyebarkan aplikasi dengan cepat. Karena container dapat dibuat dalam hitungan detik, proses Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD) menjadi lebih efisien dan dapat dilakukan lebih sering.

Kemudahan dalam Skalabilitas

Docker memudahkan tim DevOps untuk menskalakan aplikasi dengan menambah atau mengurangi jumlah container sesuai kebutuhan. Ini sangat penting dalam lingkungan cloud, di mana aplikasi perlu menyesuaikan dengan beban kerja yang berubah-ubah.

Pemantauan dan Pengelolaan yang Lebih Baik

Docker dilengkapi dengan alat-alat untuk memantau dan mengelola container, sehingga tim DevOps dapat dengan mudah mengawasi kinerja aplikasi dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Mengurangi Risiko

Dengan Docker, pengembang dapat memastikan bahwa aplikasi mereka berjalan dengan konsisten di berbagai lingkungan, mengurangi risiko kegagalan aplikasi saat dipindahkan dari satu lingkungan ke lingkungan lain. 

Optimalkan Penggunaan Docker dan Devops

Untuk memaksimalkan penggunaan Docker, solusi NEO Kubernetes dari Biznet Gio hadir sebagai platform orkestrasi kontainer yang praktis dan mudah digunakan tanpe perlu setup Kubernetes secara manual. NEO Kubernetes mendukung pengembangan aplikasi Agile dengan pengelolaan sumber daya yang paling efisien dan berbagai fitur untuk mendukung pengembangan aplikasi cloud-native.  

 

Baca juga: Apa Itu DevOps? Mengenal Pengertian, Prinsip, dan Penerapannya

 

Fitur seperti Automated Cluster Setup menghilangkan kompleksitas provisioning cluster Kubernetes bisa langsung digunakan dalam hitungan menit, sementara Self Healing menjaga agar aplikasi tetap berjalan optimal. Selain itu, integrasi cepat dengan pipeline CI/CD memungkinkan tim DevOps untuk menjalankan otomatisasi tanpa hambatan.

 

Dapatkan NEO Kubernetes Sekarang

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang NEO Kubernetes dan bagaimana solusi ini dapat mendukung proyek pengembangan aplikasi, kunjungi Biznet Gio maupun email ke support@biznetgio.com.