news image
news 21 Februari 2024

Apa Itu CDN? Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Menerapkannya

 

Kecepatan website menjadi salah satu tolak ukur untuk mengukur performa website. Sebab, mesin pencari seperti Google akan memprioritaskan website yang memiliki kecepatan kurang dari 5 detik. Maka dari itu, sebagai pengembang website, strategi untuk meningkatkan kecepatan website bisa menggunakan layanan CDN (Content Delivery Network).

 

Tidak hanya itu, CDN juga berfungsi untuk mengelola resource seperti, mengurangi penggunaan bandwidth karena sistem caching yang menyimpan file sementara. Jadi, CDN ini sangat berguna untuk website yang sudah memiliki banyak trafik serta konten. Namun, biasanya CDN juga dipakai untuk website yang masih berskala kecil dan tetap efektif untuk meningkatkan kinerja website. 

 

Lalu, apa itu CDN? Bagaimana cara kerjanya supaya bisa meningkatkan kecepatan website? Tanpa berlama-lama, simak ulasan lengkap di artikel ini! 

 

Apa itu CDN?

Jadi, apa itu CDN? CDN atau Content Delivery Network adalah sebuah jaringan yang mengirimkan konten seperti, file media, CSS, HTML, JavaScript, halaman situs, dan aplikasi secara merata. Lebih lanjut, CDN juga berperan untuk memastikan konten yang dikirim tersebut dapat diakses lebih cepat. Caranya dengan mengirimkan ke lokasi yang paling dekat dengan pengguna, sehingga server dapat meningkatkan waktu respon.

 

Jika menggunakan CDN, kamu tidak perlu khawatir dengan jarak fisik antara pengunjung dan lokasi server web hosting. Sebab, CDN dapat membantu loading konten website tanpa dipengaruhi oleh jauh jarak antara pengguna dan server web hosting.

 

Fungsi CDN

Fungsi utama CDN adalah memastikan konten didistribusikan dengan lancar. Jika dari pengertian apa itu CDN, masih membuatmu ragu untuk menggunakannya. Di bagian ini akan dijelaskan penting dan fungsinya CDN ini bagi website. Berikut penjelasannya:

 

  1. Meningkatkan Kecepatan Website

    Salah satu tujuan menggunakan CDN adalah untuk meningkatkan kecepatan website. Pasalnya, website yang lambat berdampak pada beberapa hal seperti, turunnya SERP, bounce rate, dan mengganggu kenyamanan pengunjung.

    Lamanya penundaan waktu yang terjadi saat pengunjung mengakses website ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya, file yang terlambat dibaca karena masalah dalam penyimpanan, lambat dalam memproses data, transmisi data, atau propagasi. 

    Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dan dikurangi dengan menggunakan CDN. CDN juga dapat meningkatkan kecepatan pengiriman konten, hal ini tentunya akan membantu berjalannya trafik website agar lebih lancar dan ringan. Sehingga website tidak akan mengalami latensi.
     

  2. Memastikan Ketersediaan Konten

    Di samping berfungsi untuk mendistribusikan konten, CDN juga berfungsi untuk memastikan ketersediaan konten. CDN bekerja ketika banyak trafik tidak akan langsung datang ke server, namun edge server dari CDN lah yang akan menerima banyak trafik tersebut. Kemudian, jika konten tersedia di cache CDN dan server mendapatkan masalah, CDN tetap menyediakan konten.

    Berbeda jika kamu tidak menggunakan CDN, biasanya jika server sedang tidak digunakan dan kamu perlu menambahkan lebih banyak server, saat trafik website meningkat. Tentu  saja hal tersebut sangat merepotkan, apalagi jika pada saat itu server atau database bermasalah, dampak terburuknya akan membuat website down.
     

  3. Mengurangi Penggunaan Bandwidth

    Jika kamu ingin menghemat biaya hosting dengan mengurangi penggunaan bandwidth, maka menggunakan CDN adalah pilihan yang tepat. CDN bekerja menggunakan metode caching yang dapat menyimpan file statis sementara pada banyak komputer agar mudah diakses. Dengan begitu, server akan lebih ringan karena penggunaan bandwidth berkurang.

    Selain itu, kamu juga tidak perlu melakukan upgrade layanan hosting yang lebih besar, karena website tidak akan keberatan walaupun trafik sedang tinggi. Sehingga, infrastruktur website tidak perlu dikelola sendiri, karena layanan tersebut sudah disediakan oleh CDN
     

  4. Meningkatkan Keamanan

    Terakhir, CDN juga berfungsi untuk meningkatkan keamanan website. CDN mampu mengintimidasi serangan DDos yang kemungkinan akan muncul secara otomatis.

    Selain itu, CDN juga dilengkapi dengan sertifikat SSL. Sertifikat ini memiliki fungsi untuk melindungi data penting pada website untuk diterapkan pada platform CDN dengan cara memastikan semua data lalu lintas telah terenkripsi.

    Kabar baiknya, saat ini CDN sudah dilengkapi dengan fitur tambahan keamanan seperti, hotlink protection dan secure tokens. 

 

Cara Kerja CDN

Setelah mengetahui fungsi-fungsi dari CDN, dapat ditarik kesimpulan bahwa CDN adalah jaringan server yang berfungsi untuk mengirimkan atau mendistribusikan konten dengan cepat, murah dan handal, serta dapat meningkatkan keamanan server menggunakan caching.

 

Dari fungsinya yang cukup penting bagi website, mungkin kamu penasaran bagaimana jaringan ini bekerja? Supaya lebih jelas dan pemahaman lebih dalam, yuk kita coba bahas! 

 

Sebagai jaringan CDN bekerja dengan cara penyimpanan  salinan konten ke berbagai titik edge server di seluruh dunia. Kemudian, ketika pengguna sedang mengakses konten website, permintaan akan dikirim ke edge server yang paling dekat dengan lokasi pengguna mengakses.  

 

Pada saat akses pertama, pengguna akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan akses yang kedua dan seterusnya.

 

Hal tersebut disebabkan karena pada kunjungan atau pengaksesan kedua, pengunjung akan mengambil konten yang sudah di-cache oleh CDN, sehingga hosting hanya perlu melengkapi sebagian data saja. Tentunya, dalam proses akan menyingkat waktu distribusi konten.  

 

Jadi, jika ada perubahan pada website biasanya pengunjung yang sudah akses tidak langsung dapat melihat perubahannya. Sebab, pengunjung masih mendapatkan tampilan website dengan cache sebelumnya.  

 

Cara Menerapkan CDN pada Website

Cara menerapkan pada Website memiliki banyak cara. Pasalnya, sudah banyak penyedia layanan CDN yang menawarkan paket dengan spesifikasi berbeda-beda. Provider CDN yang bisa kamu pilih untuk website misalnya seperti WordPress diantaranya Cloudflare, KeyCDN, Stackpath dan lain sebagainya.  

 

Namun, untuk saat ini kita akan membahas 2 cara menggunakan CDN melalui provider yang paling populer digunakan untuk WordPress yaitu, Cloudflare dan KeyCDN di WordPress.  

 

Cara menerapkan CDN dengan Cloudflare 

Pertama, ada provider Cloudflare yang menawarkan layanan CDN. Provider ini cukup populer dan banyak dipakai oleh para pengembang website yang berbasis WordPress.Cara menerapkan CDN dengan Cloudflare bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

 

  1. Buka situs web Cloudflare (https://www.cloudflare.com/) dan buat akun jika belum memiliki satu. 
  2. Setelah membuat akun, masuk dan tambahkan situs web ke Cloudflare. 
  3. Pilih rencana yang sesuai (Free plan tersedia). 
  4. Cloudflare akan mengimpor rekam DNS situs web. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar. 
  5. Selesaikan proses pemasangan dan tunggu hingga DNS terverifikasi oleh Cloudflare. 
  6. Buka dasbor Cloudflare dan pilih situs web yang telah ditambahkan. 
  7. Pilih bagian "DNS" dan pastikan semua rekam DNS situs benar dan diaktifkan melalui Cloudflare. 
  8. Di tab "SSL/TLS", atur tingkat keamanan SSL sesuai dengan preferensi Anda. 

 

Cara Menerapkan CDN dengan KeyCDN

Selain menggunakan Cloudflare, kamu juga bisa menggunakan KeyCDN untuk menerapkan layanan CDN. KeyCDN sendiri menyediakan versi trial dan gratis, berikut beberapa langkah yang harus dilakukan:  

 

  1. Buka situs web KeyCDN (https://www.keycdn.com/) dan daftar untuk mendapatkan akun. 
  2. Setelah terdaftar, masuk ke dasbor dan dapatkan API key Anda dari bagian "API." 
  3. Masuk ke dashboard WordPress. 
  4. Di menu sisi kiri, pilih "Plugins" > "Add New." 
  5. Cari plugin "KeyCDN" dan instal dan aktifkan plugin tersebut. 
  6. Setelah diaktifkan, masukkan API key yang Anda dapatkan dari KeyCDN ke dalam pengaturan plugin. 
  7. Di dashboard WordPress, temukan opsi "KeyCDN" di menu sisi kiri dan buka pengaturan plugin. 
  8. Pilih "General Settings" dan masukkan API key yang telah diperoleh sebelumnya. 
  9. Atur opsi pengaturan lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pastikan untuk mengaktifkan opsi "Enable CDN Functionality" agar CDN aktif. 
  10. Simpan perubahan. 

 

Itu dia pembahasan mengenai apa itu CDN, dengan fungsi, cara kerja, dan bagaimana cara menggunakannya. Dari pembahasan tersebut, melakukan penerapan CDN pada website adalah cara yang tepat untuk meminimalisir latensi jaringan, mengurangi bandwidth serta menggunakan resource yang lebih efisien.  

 

Nah, ngomong-ngomong soal bandwidth, kamu bisa menggunakan NEO Virtual Compute, elastic cloud server yang berbasis OpenStack ini memiliki skalabilitas dan ketersediaan tinggi, dan didukung bandwidth gratis hingga 10 Gbps tanpa kuota traffic. Siap untuk mendukung pengembangan web maupun aplikasi agar lebih stabil dan cepat hanya dengan Rp340 per jam.  

 

Dengan berlangganan kamu juga bisa mendapatkan fasilitas lengkap seperti layanan yang lebih aman karena memiliki pengaturan keamanan yang lengkap melalui security group dan dukungan ketersediaan sistem dengan skalabilitas tinggi pada beberapa Availability Zone. Serta skema langganan fleksibel mulai dari per jam. Kunjungi Portal Biznet Gio sekarang. Untuk informasi lebih lanjut hubungi sales@biznetgio.com.