news image
news 10 Oktober 2022

AngularJS merupakan salah satu front-end framework JavaScript yang cukup populer di kalangan developer untuk membangun website yang dinamis. Framework yang eksis sejak 2009 serta digagas oleh Misko Hevery dan Adam Abrons yang keduanya merupakan engineer dari Google ini terkenal ramah untuk pemula. Google pun merilis versi pertamanya pada 2012 sebagai framework yang open-source.


Adapun AngularJS adalah JavaScript framework yang memungkinkan pengguna dapat membuat web menggunakan metode Model-View-Controller (MVC). Jenis arsitektur ini terdiri dari:

  • Model, struktur data yang mengelola informasi dan menerima input dari controller.
  • View, representasi informasi.
  • Controller, merespons input dan berinteraksi dengan model.

Pada konteks AngularJS, model merupakan framework, view adalah HTML, dan control merupakan JavaScript atau bila disederhanakan menjadi seperti di bawah ini:

  • AngularJS menyatukan JavaScript dan HTML
  • JavaScript akan menerima input user dan mengirimkannya ke AngularJS untuk diproses
  • AngularJS menggunakan input yang diterima, kemudian memodifikasi HTML.

Bersatunya JavaScript dan HTML berkat AngularJS akan membuat kedua bahasa pemrograman tersebut tersinkron secara otomatis. Alhasil, memudahkan pekerjaan developer karena meminimalisasi kode yang harus mereka tulis.

Sayangnya, saat ini AngularJS sudah tidak akan ditemukan versi terbarunya. Veris 18.x menjadi versi terakhir dan versi long term support (LTS) di mana AngularJS hingga kini hanya fokus pada pengembangan perbaikan bugs. Dukungan LTS pada AngularJS pun berlaku hingga 31 Desember 2021.

Walau demikian, pegguna tetap bisa menggunakan framework populer tersebut untuk mengembangkan website. Selain itu, semua web yang dibangun dengan AngularJS pun tetap bisa dijalankan secara normal seperti biasanya, tanpa ada kendala sedikitpun. Banyak yang memanfaatkan AngularJS untuk mengembangkan website dengan model Rich Internet Applications (RIA) atau web yang memiliki fitur dan kemudahan penggunaan layaknya aplikasi. Beberapa web RIA yang dibangun dengan AngularJS adalah Google Maps, Google Docs, dan Google Spreadsheet.

Tidak hanya itu, AngularJS juga seringkali digunakan untuk membangun web jenis Single Page Application (SPA). Adapun SPA merupakan website yang fokus pada satu halaman, tetapi didukung dengan konten-konten yang dinamis, seperti Gmail, Netflix, dan Pinterest.

Kelebihan AngularJS

AngularJS memiliki sejumlah kelebihan yang membutanya unggul di mata developer dan tetap digunakan oleh developer dari berbagai negara. Berikut sejumlah kelebihan dari AngularJS:

1. Ramah untuk pemula

AngularJS merupakan framework yang bisa digunakan dengan JavaScript, HTML, dan CSS sehingga pengguna AngularJS tidak perlu memahami bahasa pemrograman baru lainnya. Tidak hanya itu, bila belum mahir terhadap tiga bahasa pemrograman di atas, pengguna tetap bisa membuat web walau dengan fitur-fitur yang terbatas.

2. Meningkatkan performa server

AngularJS sudah mendukung proses cache yang mampu mengurangi permintaan ke server sehingga AngularJS hanya akan menampilkan file statis yang diminta oleh API saja. Karena permintaan ke server sedikit, maka server web pun tak terlalu terbebani dan dapat meningkatkan performa server.

3. Struktur kode yang memudahkan

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, AngularJS menggunakan metode MVC yang memiliki cara kerja yang mudah. Bersatunya JavaScript dan HTML membuat barisan kode keduanya dapat tersinkronisasi. Dengan begitu, kode yang perlu ditulis developer akan berkurang dan membuat kode akan lebih rapi, efisien, dan mudah dikelola

4. Two-way data binding

Two-way data binding atau penyatuan data dua arah. Arsitektur AngularJS menyatukan dan menyinkronkan kedua bahasa, JavaScript dan HTML. Dengan demikian, developer bisa menghemat waktu untuk menulis kode. Hal ini menimbulkan efek pergantian pada View yang dapat langsung ditampilkan pada Model dan sebaliknya.

5. Mendapat dukungan dari Google dan komunitas aktif

AngularJS bersifat open-source, gratis, dan bisa diutak-atik sesuka hati. Hal ini memberikan kebebasan kepada pengguna dalam membuat web. Tak hanya itu, framework ini juga mendapat dukungan dari Google dan komunitas aktif sehingga AngularJS rutin melakukan update terkait bug.

6. Directive

Kehadiran directive membuat framework ini menyempurnakan fungsionalitas file HTML. Untuk mengaktifkan directive, developer hanya perlu menambahkan prefiks ng- ke atribut HTML. Untuk melihat daftar directive, dapat dilihat pada laman berikut ini.

Itulah beragam kelebihan dari AngularJS. Proses pembuatannya mudah dan membuat web bisa memiliki performa yang tinggi serta responsif. Namun, alangkah baiknya bila pengguna sudah lebih dulu familiar dengan bahasa pemrograman HTML, JavaScript, dan CSS terlebih dahulu.

Bila AngularJS cocok sebagai front-end framework, gunakan juga NodeJS untuk kebutuhan back-end developing. Menggunakan AngularJS dan NodeJS akan memberikan efisiensi dalam web development. Selain itu, setiap aplikasi maupun website yang dibangun tentu membutuhkan infrastruktur cloud andal yang bisa mengoptimasi aplikasi yang dibangun. Untuk itu, kamu bisa melakukan deployment untuk aplikasi dan web yang kamu bangun dengan NEO Lite dari Biznet Gio Cloud.

Dengan NEO Lite, kamu bisa mendapatkan infrastruktur virtual private server (VPS) andal dan praktis dengan jaringan redundansi untuk menjamin ketersediaan tinggi (HA) serta jaringan yang terkonfigurasi dan sumber daya komputasi dedicated dan SSD yang scalable.

NEO Lite bisa kamu dapatkan dengan harga mulai Rp50.000/bulan dengan dedicated SSD Storage 60 GB dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan, vCPU hingga 16 Core, dan RAM hingga 16 GB. Selain itu, kamu juga akan langsung mendapatkan fasilitas gratis bandwidth hingga 10 Gbps tanpa tambahan biaya egress. Kunjungi Portal Biznet Gio sekarang.