news image
news 12 April 2023

Django, Framework Python untuk Mempermudah Kustomisasi Website

Istilah Django tentunya sudah tidak lagi asing bagi para developer. Namun, tidak demikian bagi para orang awam karena istilah ini terbilang lucu dan unik serta mirip dengan nama hewan “bango”. Siapa sangka bila Django ternyata merupakan nama dari salah satu framework Python? Untuk mengenal lebih lanjut apa itu Django, simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Apa itu Django?

Django yang dibaca "Jango" merupakan framework yang dibuat pada 2003 oleh Simon Wilison dan Adrian Holovaty dengan rilisan versi pertamanya pada 2008. Nama framework ini sendiri diambil dari nama seorang gitaris populer berkebangsaan Belgia dan Perancis, yakni Django Reinhardt.


 

Adapun Django adalah salah satu dari banyaknya framework Python serta menjadi high-level framework Python yang gratis, memiliki komunitas yang aktif, dan bersifat open-source. Sebagai informasi, Python merupakan bahasa pemrograman populer yang sering digunakan sebagai perintah, membuat aplikasi, dan analisis data yang dinilai mudah untuk dipelajari.


 

Kembali lagi ke Django, sama seperti fungsi framework pada umumnya, Django juga berfungsi untuk memudahkan dan memudahkan developer dalam membangun dan melakukan kustomisasi pada website dan aplikasi.


 

Framework yang dibangun oleh para developer berpengalaman ini mencakup satu set class serta menyediakan berbagai modul, library, dan API yang dapat dimanfaatkan dengan bebas oleh para penggunanya. Dengan demikian, para developer tidak perlu membuat coding dari awal ketika memakai Django.


 

Django sering digunakan dalam pemrograman full-stack, yakni pengembangan aplikasi pada bagian front-end dan back-end yang memiliki konsep kerja don’t repeat yourself (DIY). Hal ini sejalan dengan keunggulan dari Django yang memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik, serta proses pengembangannya yang terbilang dapat dilakukan secara cepat dan bersih dengan desain yang pragmatis.


 

Saat ini, banyak perusahaan terkemuka menggunakan Django sebagai framework-nya. Website terkenal itu antara lain Instagram yang dibuat menggunakan Python+Django, Spotify yang memilih Django karena back-end nya cepat dan dukungan machine learning, YouTube, Dropbox, Pinterest, Quora, dan masih banyak lagi.

Bagaimana struktur Django?

Django memiliki arsitektur yang didasarkan pada kerangka Model, View, dan Template (MVT) yang merupakan alternatif dari Model, View, dan Controller (MVC). Adapun perbedaan arsitektur MVT dan MVC pada Django adalah elemen controller yang tidak digunakan pada kerangka kerja MVT.


 

 


 

  • Model, data yang ingin ditampilkan atau penghubung antara interface pengguna dan database, biasanya dari database. Model biasanya memiliki kode models.py.
  • View, berisi logika UI dan menjadi penanganan permintaan yang mengembalikan template dan konten yang relevan berdasarkan permintaan dari pengguna. Mencakup elemen HTML, CSS, dan front-end lainnya. View biasanya memiliki kode views.py.
  • Template, sebuah file teks (layaknya file HTML) yang berisi letak halaman web. Template biasanya memiliki kode templates.


 

Semua aktivitas back-end, seperti logika dan query dikerjakan pada Model. Sementara, semua hal yang menyangkut tampilan front-end dikelola oleh Template. Dengan demikian, developer tidak perlu menggunakan dua framework terpisah untuk back-end dan front-end saat membangun website dan aplikasi dengan framework Django ini.

Apa saja kelebihan Django?

Sebagai framework yang cukup terkenal di kalangan developer, Django memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:


 

  1. Python
    Framework Django ditulis menggunakan bahasa pemrograman Python sehingga lebih mudah dipahami di kalangan developer, sekalipun itu pemula. Karena Python menawarkan beberapa kelebihan, yakni portabilitas di mana pengguna dapat melakukan porting ke berbagai platform, multi-paradigma, dan interaktif.



     
  2. Aman
    Django dapat dengan mudah menangani berbagai permasalahan keamanan sekaligus membantu para developer menghindari banyak kesalahan seacara umum. Fitur keamanan internal yang disediakan Django untuk menlindungi web dan aplikasi dari serangan, seperti cross-site scripting atau SQL injection.

    Tak hanya itu, framework ini juga selalu update mengenai keamanan path baru untuk mempertahankan keamanan sistem. Selain itu, dalam proses pengelolaan username dan password sekalipun Django tidak akan menyimpan informasi sensitif ke dalam cookies. Django hanya akan menyimpan kunci atau salinan saja, sementara data aslinya tetap di database.





     
  3. Menyederhanakan development process
    Django memiliki banyak tools atau packages yang dapat pengguna gunakan sesuai kebutuhan, seperti analisis data, teknologi AI, dan machine learning.


     
  4. Mengimplementasikan ORM
    Django mengadopsi build-in Object-relational Mapping (ORM) yang terbilang cukup powerful. ORM ini memudahkan pengguna untuk melakukan query ke database dengan penulisan kode SQL yang minim.

     
  5. Fleksibel
    Pengguna dapat menggunakan Django pada berbagai proyek, baik skala kecil maupun skala besar sekalipun. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Django menerapkan prinsip DRY di mana pengguna cukup menulis satu atau beberapa baris kode untuk membuat perintah. Perintah ini bisa diterapkan pada bagian website yang lain.

    Selain DRY, kerangka kerja Django juga menggunakan prinsip-prinsip modular dalam arsitekturnya. Setiap komponen independen dan dapat dibongkar tanpa menyebabkan eror pada komponen lainnya.

     

Kembangkan website dan aplikasi dengan Django

Itulah berbagai kelebihan dari Django. Jadi secara singkat, Django merupakan framework populer di kalangan developer. Fitur dan library yang terdapat pada Django membuat para developer menggunakan framework ini. Adapun untuk meng-install Django, pastikan telah memiliki Python terlebih dahulu dan mengikuti tutorial berikut ini.


 

Bila kamu membutuhkan VPS tangguh untuk men-deploy aplikasi dan website yang sudah dikembangkan di Django, NEO Lite dari Biznet Gio bisa menjadi solusi. VPS klasik, praktis, dan termurah ini menyediakan sumber daya yang terkonfigurasi, seperti CPU dan RAM dedicated, IP publik, dan lengkap dengan penyimpanan SSD yang dapat ditambahkan.


 

Dibanderol dengan harga mulai dari Rp50.000 per bulan, kamu akan langsung mendapatkan 1 core vCPU, 1 GB RAM, dan 60 GB SSD storage. Tak hanya itu, pengguna juga akan mendapatkan fasilitas bandwidth gratis hingga 10 Gbps. Sehingga aplikasi dan website dengan Django kamu dapat diakses dengan cepat dan lancar. Untuk informasi lebih lengkap, kamu bisa mengunjungi laman NEO Lite atau Portal Biznet Gio.